Cari Blog Ini

Rabu, 06 Oktober 2010

Cara lain supaya bisa mengakses situs-situs yang diblok admin

Banyak cara untuk bisa membuka situs-situs yang diblok oleh admin-admin pengelola jaringan. Namun untuk kali ini saya akan mengupas salah satu cara untuk mengakali situasi ini. mungkin sudah banyak cara bisa kita gunakan untuk mengakali ini. Dari sekian banyak cara mungkin kadang ada yang cocok dengan kondisi kita sehingga kita bisa mengimplementasikannya. namun kadang juga tidak bisa kita gunakan.
Kali ini kita akan menggunakan sebuah script php gratis tentunya, namun syarat kita harus memiliki account/situs pribadi yang mendukung PHP. Script yang gita gunakan namanya PHPproxy. Kita bisa mendownloadnya secara gratis di sini. (download)
kalau anda sudah terbiasa dengan management sebuah situs pasti sudah tahu cara menggunakannya, kita tinggal mendownload file tersebut kemudian mengextraknya pada sebuah folder di situs anda. Anda bisa mengaksesnya langsung situs dengan alamat pada folder yang anda gunakan tersebut.Dan selanjutanya browsing situs-situs yang di blok di jaringan yang anda gunakan :) 

Bagaimana memperbaiki masalah Display di Ubuntu

Ubuntu mungkin tidak mendeteksi monitor dan resolusi layar jika Anda mengganti kartu grafis Anda, OS mungkin tidak mengenalinya. Anda dapat memperbaiki masalah ini dengan pengaturan konfigurasi ulang grafis Anda. Anda perlu melakukan hal berikut:

   
1. Restart komputer Anda.
   
2. Logon ke terminal pada startup dengan menekan esc (melarikan diri) kunci   ketika beban Grub.
   
3. Ikuti petunjuk yang sesuai.
   
4. Masukkan "sudo dpkg-reconfigure xserver-xorg".

Berhutang - Humor Abu Nawas

“Saudaraku,” kata Nasrudin kepada seorang tetangga, “aku sedang mengumpulkan uang untuk membayar utang seorang laki-laki yang amat miskin, yang tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya.”
“Sikap yang amat terpuji,” komentar tetangga itu, dan kemudian memberinya sekeping uang.
“Siapakah orang itu?”
“Aku,” kata Nasrudin sambil bergegas pergi. Beberapa minggu kemudian Nasrudin muncul lagi di depan pintu tetangganya itu. “Kupikir, kau mau membicarakan soal utang,” kata sang tetangga yang sekarang tampak sinis.
“Betul demikian.”
“Ada seseorang yang tidak bisa membayar utangnya dan engkau mengumpulkan sumbangan untuknya?”
“Ya. Memang demikian adanya.”
“Lalu engkau sendiri yang meminjam uang itu?”
“Tidak untuk saat ini.”
“Aku senang mendengarnya. Ini ambillah sumbangan ini.”
“Terima kasih…”
“Satu hal, Nasrudin. Apa yang membuatmu begitu bersikap manusiawi terhadap masalah yang khusus ini?”
“Oh, rupanya kamu tahu… akulah yang memberi pinjaman.”